1.1 Latar Belakang
Salah satu peran seorang guru dalam dunia
pendidikan adalah sebagai pengajar. Oleh karena itu kemampuan mengajar seorang
guru harus maksimal ketika bertatapmuka dengan para peserta didik. Keberhasilan
pencapaian tujuan pembelajaran sangat ditentukan oleh strategi mengajar yang
baik. Salah satu komponen dari strategi mengajar yang paling mendasar yakni
keterampilan dasar mengajar. Seorang guru harus menguasai ketrampilan dasar
mengajar saat ditugaskan untuk mengajar disebuah sekolah. Dengan begitu maka
diharapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dapat terealisasi dengan
optimal pada peserta didik yang bersangkutan.
Dalam kegiatan belajar-mengajar, menjelaskan merupakan
tindakan yang banyak dilakukan, terutama oleh guru. Apabila seorang guru
menjelaskan, artinya guru tersebut memberikan informasi sedemikian rupa
sehingga siswa benar-benar mengerti dan memahami apa yang diinformasikan oleh
guru. Pemberitahuan
penjelasan merupakan ciri utama kegiatan guru dalam berinteraksi dengan siswa
dikelas. Biasanya guru cenderung lebih mendominasi pembicaraan dan mempunyai
pengaruh langsung, misalnya dalam memberikan fakta, ide, atau pendapat. Oleh
sebab itu, penjelasan dan pembicaraan guru harus optimal sehingga bermakna bagi
murid.
Keterampilan
menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan guru yang
mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan.
Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan
memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang maksimal tentang materi yang
dijelaskan, serta meningkatnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa pengertian keterampilan menjelaskan?
1.2.2
Apa tujuan keterampilan menjelaskan?
1.2.3
Apa komponen keterampilan menjelaskan?
1.2.4
Apa prinsip-prinsip keterampilan
menjelaskan?
1.2.5
Bagaimana tahapan-tahapan dalam
keterampilan menjelaskan?
1.2.6
Apa kelebihan keterampilan menjelaskan?
1.2.7
Apa kelemahan keterampilan menjelaskan?
1.3 Tujuan
1.3.1
Menjelaskan pengertian keterampilan
menjelaskan
1.3.2
Mendeskripsikan tujuan keterampilan
menjelaskan
1.3.3
Mendeskripsikan komponen keterampilan
menjelaskan
1.3.4
Mendeskripsikan prinsip-prinsip
keterampilan menjelaskan
1.3.5
Menjelaskan tahapan-tahapan dalam
keterampilan menjelaskan
1.3.6
Menjelaskan kelebihan keterampilan
menjelaskan
1.3.7
Menjelaskan kelemahan keterampilan
menjelaskan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan dalam
pembelajaran adalah keterampilan menyajikan informasi secara lisan yang
diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan anatara satu
bagian dengan bagian lainnya, misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengan
contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui. Saud (2012).
Penyampaian informasi yang terencana
dengan baik dan disajikan dengan urutan
yang cocok, merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan
merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam kegiatan seorang guru.
Interaksi di dalam kelas cenderung dipenuhi oleh kegiatan pembicaraan, baik
seorang guru sendiri, guru dengan siswa, maupun siswa dengan siswa.
Keterampilan menjelaskan ini berhubungan
dengan:
·
Penyampaian sesuatu ide/pendapat
ataupun pemikiran (dalam hal ini, bahan pelajaran) dalam bentuk kata-kata.
·
Pengorganisasian dalam
menyampaiakan ide tersebut:
·
Sistematika penyampaian
·
Hubungan antar hal terkandung
dalam ide itu
·
Upaya untuk secara sadar menumbuhkan
pengertian ataupun pemahaman pada diri siswa.
Hal
yang perlu dipersiapkan sebelumnya di antaranya adalah pengkajian ide atau
bahan yang disajikan (biasanya topik), pengkajian hubungan yang mungkin ada di
antara hal-hal yang terkandung dalam ide tersebut, serta kemungkinan
pengambilan ikhtisar atau generalisasinya.
Guru harus memilki keterampilan dalam
memberikan penjelasan kepada siswanya. Menurut Alma (2010) keterampilan
tersebut diantaranya adalah:
1.
Clarity (kejelasan) yang meliputi:
·
Kejelasan penggunaan bahasa secara fasih (Clarity of Leanguage)
a.
Dalam hal apa perlu kejelasan
1) Kejelasan tujuan
2) Kejelasan proses (dalam presentasi/membawakan)
3) Berhubungan erat dengan pencapaian mobil
b.
Aspek-aspek kejelasan:
1) Pengetahuan/pengalaman guru tentang subjek
2) Perencanaan pelajaran
3) Membuat hubungan-hubungan yang jelas/tepat
4) Menanamkan pemindahan fase
5) Bahasa yang dimengerti (dalam meenerangkan dalam bertanya) pilih kata-kata yang tepat hindari
kekaburan bahasa, pahami istilah-istilah yang berasal dari bahasa asing agar tidak salah ucap dan
tidak salah menggunakannya
6) Kemampuan menganalisa anatar yang abstrak dan yang konkrit
7) Mendefinisikan istilah-istilah baru/mengartikannya
8) Hindari kekaburan dalam pembicaraan/kata-kata
9) Hindari kebiasaan verbal yang mengganggu perhatian siswa: “uhm”, “a”,
“apa itu”, “apa namanya”, e e e...
·
Kejelasan dalam menyatakan sesuatu ide
secara eksplisit
·
Upaya untuk mmenghindari kekaburan
2.
Menggunakan contoh-contoh dan ilustrasi (use of examples)
·
Ilustrasi merupakan penggambaran
dari ide yang telah disampaikan, fungsinya untuk memeperjelas ide sehingga tidak
menimbulkan tafsiran yang kabur.
·
Contoh diberikan untuk
mengkonkritkan ilustrasi yang diberikan, fungsinya untuk menghindari terjadi
verbalisme
Untuk
itu perlu diperhatikan:
·
Kesederhanaan.
·
Jelas dan konkret.
·
Selaras dengan tingkat pengalaman
siswa.
·
Kalau mungkin faktual (berdasarkan
kenyataan) dan aktual (benar-benar terjadi).
a.
Alasan menggunakan contoh-contoh:
1)
Sebagian besar isi pelajaran tidak
melibatkan siswa/guru dalam situasi nyata, jadi bersifat abstrak.
2)
Sebagian besar terdiri dari
“kata”, konsep/ide.
3)
Membuat kata-kata yang “mati”
menjadi “hidup”.
4)
Hilangkan “kejemuan” terhadap hal-hal yang sifatnya abstrak,
tujuannya adalah untuk:
a)
Mempermudah belajar.
b)
Mempertahankan perhatian.
5)
Tidak semua siswa dapat menangkap
semua ide secara mudah.
6)
Contoh menghubungkan konsep-konsep
baru/asing pada pengalaman nyata.
7)
“Konkretisasi” dari penyajian
verbal ditingkatkan.
b.
Prinsip penggunaan:
1)
Jelas, konkret, obyek/kejadian
sehari-hari.
2)
Disesuaikan dengan “luas”
pengalaman siswa.
3)
Harus berhubungan/berkaitan dengan
permasalahan.
c.
Bentuk penggunaan:
1)
Verbal/analogi
2)
Diagram, gambar, model,
demonstrasi, situasi nyata.
3)
Kombinasi (variasi) contoh.
4)
Lihat, dengar, sentuh/rasa,
nikmati, mencium.
d.
Pola penggunaan:
1)
Induktif: contoh/ilustrasi –
konsep/generalisasi.
2)
Deduktif: konsep/generalisasi –
contoh.
3)
Kombinasi 1 dan 2, bergantung
kepada:
a)
Materi pelajaran.
b)
Usia siswa.
c)
Luasnya pengetahuan/pengalaman
siswa.
3.
Emphasis (Penekanan)
Pemberian tekanan dilakukan agar hal-hal
yang dianggap penting dari ide yang telah disampaikan, lebih mendapat perhatian
siswa.
Emphasis
dilakukan dalam bentuk penggunaan variasi
diantaranya, suara (nada, volume ataupun tonenya), isyarat (simbol, gerakan)
dan penggunaan media/ sumber pengajaran.
Penegasan atau pengarahan yang dapat
dilakukan ialah dengan cara pengulangan (repetition),
pengikhtisaran atau pengambilan kesimpulan (summarizing/resuming
dan conclusion) yang biasanya dilakukan pada
setiap akhir dari suatu pelajaran serta penegasan menggunakan kata-kata kunci.
Mengarahkan perhatian siswa kepada hal
yang inti/utama/penting dan memisahkannya dari hal-hal yang tidak/kurang
penting.
Contoh:
a.
Penggunaan suara:
b.
Kombinasi antara relaks dan
menyenangkan bersamaan dengan penuh energi/entusias.
c.
Penggunaan media: dengar –
pandang.
d.
Teknik verbal:
1)
Summary/ulangi; di muka – terminal – akhir.
2)
Menguatkan jawaban siswa.
3)
Menggunakan kata-kata antara:
tetapi, oleh karena itu.
4.
Organization
a.
Bahan yang akan dijelaskan, harus
diorganisasi sedemikian rupa, sehingga sistematikanya mudah diikuti, logik.
b.
Atur penggunaan waktu, jangan pada
permulaan pelajaran telalu lambat, melantur ke sana-sini, dan pada saat akhir
jam pelajaran, seperti terburu-buru menyelesaikan bahan pelajaran.
5.
Feedback (umpan balik)
Tujuan:
a.
Sebagai evaluasi sederhana.
b.
Menghindari aktivitas monolog
guru.
c.
Memberi kesempatan pada siswa
untuk:
·
Mengemukakan pemahaman/pengertian
mereka.
·
Menampakkan
keragu-raguan/kebingungan mereka.
·
Menampakkan minat mereka
(monitor).
·
Menampakkan sikap mereka.
d.
Menciptakan situasi baru dan menumbuhkan minat
belajar.
e.
Mengkaji pemahaman siswa,
mengendalikan sikap dan perilaku siswa.
Dengan cara memberikan kesempatan pada
siswa untuk bertanya, kadang-kadang ada guru yang takut dengan pertanyaan
siswa, karena kemungkinan guru tidak tahu jawabannya. Pada zaman komunikasi
modern sekarang ini besar kemungkinan murid lebih tahu dari guru dalam beberapa
hal. Oleh sebab itulah guru tidak perlu merasa takut, apabila tidak dapat
menjawab. Guru dapat berterus terang, belum mengetahui persoalan itu, dan dapat
meminta bantuan pada murid yang lain, jika ada yang mengetahui jawabannya.
2.2 Tujuan Keterampilan
Menjelaskan
Menurut Saud,Udin Syaefudin (2012)
tujuan utama keterampilan menjelaskan sebagai berikut:
a.
Membimbing murid memahami materi
yang dipelajari
b.
Melibatkan murid untuk berpikir
untuk memecahkan masalah
c.
Untuk memberikan balikan pada
murid mengenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi kesalahpahaman mereka
d.
Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses
penalaran serta menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah
e.
Menolong siswa untuk mendapatkan
dan memahami hukum, dalil, dan prinsip-prinsip umum secara objektif dan bernalar
2.3 Komponen Keterampilan
Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan terdapat
komponen-komponen yang harus diperhatikan. Komponen-komponen tersebut
diantaranya yaitu komponen merencanakan dan penyanjian suatu penjelasan.
2.3.1
Komponen Merencanakan
Penjelasan yang diberikan oleh guru
perlu direncanakan dengan baik, terutama yang berkenaan dengan isi pesan dan
menerima pesan.
a.
Isi pesan (materi)
Isi pesan (materi)
meliputi:
·
Analisis masalah secara
keseluruhan, dalam hal ini termasuk mengidentifikasikan unsur-unsur apa yang
akan dihubungkan dalam penjelasan tersebut.
·
Penemuan jenis hubungan yang ada
antara unsur-unsur yang dikaitkan tersebut.
·
Penggunaan hukum atau generalisasi
yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan.
b.
Penerima pesan
Merencakan suatu penjelasan harus
mempertimbangkan penerima pesan. Penjelasan yang disampaikan tersebut sangat
tergantung pada kesiapan anak yang mendengarkannya. Hal ini berkaitan erat
dengan jenis kelamin, usia, kemampuan, latar belakang, sosial, dan lingkungan
belajar. Oleh karena itu, dalam merencanakan suatu penjelasan harus selalu
mempertimbangkan faktor tersebut.
2.3.2
Komponen Penyajian
Penyajian suatu penjelasan dapat
ditingkatkan hasilnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.
Kejelasan
Penjelasan hendaknya diberikan dengan
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa dan menghindari pengucapan
istilah-istilah lain yang tidak dapat dimengerti oleh siswa.
b.
Penggunaan contoh ilustrasi
Dalam memberikan penjelasan sebaiknya
menggunakan contoh-contoh yang ada hubungannya dengan sesuatu yang dapat
ditemui oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.
c.
Pemberian tekanan
Dalam memberikan penjelasan, guru harus
mengarahkan perhatian siswa agar terpusat pada masalah pokok dan mengurangi
informasi yang tidak penting. Dalam hal ini guru dapat menggunakan tanda atau
isyarat lisan, seperti “yang terpenting”, “perhatikan baik-baik konsep ini”
atau “perhatikan yang ini agak susah”.
d.
Penggunaan balikan
Guru hendaknya memberi kesempatan pada
siswa untuk menunjukkan pemahaman, keraguan, atau ketidakmengertiannya ketika
penjelasan itu diberikan. Berdasarkan balikan itu guru perlu melakukan
penyesuaian dalam penyajiannya, misalnya kecepatannya, memberi contoh tambahan
atau mengulangi kembali hal-hal yang penting. Balikan tentang sikap siswa dapat
dijaring bersamaan dengan pertanyaan yang bertujuan menjaring balikan tentang pemahaman
mereka.
2.4
Prinsip-prinsip Keterampilan Menjelaskan
Adapun prinsip-prinsip menurut Saud (2012) sebagai berikut:
a.
Penjelasan dapat diberikan pada
awal, di tengah, ataupun di akhir jam pelajaran, tergantung pada keperluannya.
Penjelasan itu dapat juga diselingi dengan tujuan pembelajaran.
b.
Penjelasan harus relevan dengan
tujuan pembelajaran.
c.
Guru dapat memberikan penjelasan
apabila ada pertanyaan dari siswa ataupun yang direncanakan oleh guru sebelumnya.
d.
Materi penjelasan harus bermakna
bagi siswa.
e.
Penjelasan harus sesuai dengan
kemampuan dan karateristik siswa.
2.5
Tahapan-tahapan dalam Keterampilan Menjelaskan
Menurut Saputri (2014) terdapat lima
tahap dalam keterampilan menjelaskan, yaitu:
1)
Menyampaikan
Informasi
Secara sederhana menyampaikan informasi
adalah memberi tahu. Dalam konteks pembelajaran, menyampaikan informasi adalah
memberitahu peserta didik tentang definisi-definisi atau pengertian-pengertian
dasar tentang materi pembelajaran.
2)
Menerangkan
Pada tahap ini guru menguraikan
istilah-istilah asing yang belum dikenal peserta didik.
3)
Menjelaskan
Langkah inti adalah penjelasan.
Penjelasan dimaksudkan untuk menunjukkan “mengapa”, “bagaimana”, dan “untuk
apa”. Pola penjelasan ini berupaya membuktikan hubungan antara dua hal atau
lebih yang saling mempengaruhi, bahkan menunjukkan sebab-akibat.
4)
Pemberian
Contoh
Untuk menyampaikan pemahaman peserta
didik terhadap materi yang telah dijelaskan, berilah contoh konkret secara
nyata.
5)
Latihan
Langkah terakhir di dalam penjelasan
adalah latihan. Latihan peserta didik dengan mencari hubungan sebab-akibat pada
fenomena atau peristiwa yang lain.
2.6
Kelebihan Penerapan Keterampilan Menjelaskan
Kelebihan penerapan keterampilan
menjelaskan menurut Saputri (2014) diantaranya sebagai berikut:
·
Lebih
mudah dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukan, mengorganisasi, dan
menilai informasi yang diterima.
·
Lebih
mudah dalam memancing meningkatkan kemampuan siswa dalam membentuk dan
mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan atas informasi yang lengkap
dan relevan.
·
Mendorong
siswa untuk mengembangkan ide-ide dan mengemukakan ide-ide tersebut.
·
Dapat
mengatasi masalah pembelajaran yang diikuti oleh jumlah peserta didik yang
besar.
·
Merupakan
cara yang lebih mudah saat guru akan memulai mengenalkan materi.
·
Dapat
meningkatkan analisis guru terhadap teori yang sedang disampaikan dan guru
menjadi benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam.
2.7
Kelemahan Penerapan Keterampilan Menjelaskan
Kelemahan penerapan keterampilan
menjelaskan menurut Saputri (2014) diantaranya sebagai berikut:
·
Bila
menjelaskan dilakukan terlalu lama, peserta didik cenderung menjadi
kaarkteristik auditif (mendengar) dan akhirnya menjadi siswa yang pasif.
·
Apabila
selalu digunakan dan terlalu lama maka perjalanan akan terkesan membosankan.
·
Bila
menjelaskan dilakukan terlalu lama, kesempatan untuk berdiskusi menjadi terlalu
sedikit bahkan habis untuk menjelaskan.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keterampilan
menjelaskan dalam pembelajaran adalah keterampilan menyajikan informasi secara
lisan yang diorganisasi secara sistematis. Keterampilan menjelaskan memiliki
tujuan diantaranya untuk membimbing murid memahami materi yang dipelajari membimbing murid untuk menghayati dan
mendapat proses penalaran serta menggunakan
bukti-bukti dalam pemecahan masalah. Komponen keterampilan menjelaskan ada dua yaitu komponen perencanaan
dan penyajian. Tahapan-tahapan dalam keterampilan menjelaskan adalah
menyampaikan informasi, menerangkan, menjelaskan, pemberian contoh dan latihan.
DAFTAR RUJUKAN
Alma,
H. Buchari. 2010. Guru Profesionalisme.
Bandung: Alfabeta
Saud,Udin
Syaefudin. 2012. Pengembangan Profesi Guru.
Bandung: Alfabeta
Saputri, Ika.
2014. Keterampilan Menjelaskan,
(Online), (http://atikasaputri.blogspot.com/2014/04/keterampilan-menjelaskan.html?m=1)
, diakses 14 Maret 2016
Suyono dan
Hariyanto. 2014. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Salam kenal Saya TKI DI MALAYSIA
ReplyDeleteMaaf sebelumnya jika lewat Tempat ini saya menceritakan kisah hidup saya niat saya hanyalah semata ingin berbagi tapi semua tergantung Anda percaya atau tidak yg jelasnya inilah kenyataannya...
Syukur alhamdulillah kini saya bisa menghirup udara segar di indonesia karnah sudah sekian lama saya ingin pulang ke kampung halaman namun tak bisa sebab,saya harus bekerja di negri orang karna ada hutang yang harus saya bayar di majikan yaitu 257 juta untuk uang indo namun saya tidak pusing lagi sebab kemaring saya di berikan Info oleh sahabat Sosmed,katanya kalau mengalami kesulitan Ekonomi,Terlilit hutang silahkan minta bantuan sama
KI BARONG di Nomor telfon 0852 8895 8775 di jamin bantuan beliau 100% …
Atau,>>KLIK DISINI UNTUK INFO BANTUAN KI BARONG<<
BANTUAN DARI KI BARONG
1.PESUGIHAN
2.TOGEL
3. DANAH GHAIB
4.PENGGANDAAN UANG
5.UANG BALIK
6.PEMIKAT
7.PENGLARIS BISNIS (Jualan,Tokoh,warung)
8.PERLANJAR DALAM BERBAGAI HAL
Jadi saya beranikan diri menghubungi beliau dan menyampaikan semua masalah saya dan alhamdulillah saya bisa di bantu,kini semua hutang saya sama majikan di Saudi semua bisa terlunasi dan punya modal untuk pulang kampung,,,,
Jadi buat yang pengen seperti saya silahkan hubungi KI BARONG di nomor 0852 8895 8775 Anda tidak usah ragu akan adanya penipuan atau hal semacamnya sebab saya dan yg lainnya sudah membuktikan keampuhan bantuan beliau kini giliran Anda memilih jln pintas buat masalah Anda.
wah artikel yang cukup menarik, salam hangat blogger ^^
ReplyDeleteSebagai rasa terima kasih saya, saya mau bagi2 refrensi prediksi pertandingan bola nih, yuk cekidot di disini. Jangan lupa ikuti Livescore pertandingan tim kesayangan anda. Bingung cari refrensi prediksi pertandingan yang akurat dan terpercaya??? ngapain bingung coba lihat disini. Anda sedang bete maksimal mau cari hiburan yang menantang? buktikan keberuntungan anda di Game Casino Online
Daftarkan diri anda dapatkan BONUS 30%, caranya bilang pada customer service "BAVETJ05" lalu lakukan transaksi. Bawa langsung bonusnya tanpa syarat lainnya hanya di bavetline88.com Agen Betting terpercaya.....
Daftarkan diri anda sekarang juga GRATIS !!!
Prediksi Pertandingan Bola Terupdate, Agen Judi Online Terbaik, Agen Judi Online Terpercaya, Agen SBOBET, Agen IBCBET, Agen 338A, Agen 1S CASINO, Agen TANGKAS88, Agen TANGKASNET.
Thanks boy
ReplyDelete