Oleh:
Offering K3
Kelompok 02
Dea Tera Peacse 130151614037 (08)
Mochamad Bakir 130151612101
(23)
Muhammad
Muhtar A. 130151613978 (24)
A.
Fungsi
Seni Tari di SD
Menurut Purwatiningsih &
Harini, Ninik (1999) Pendidikan seni tari di SD mempunyai fungsi
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, memberi perkembangan estetik dan
membantu penyempurnaan kehidupan. Oleh karena itu pendidikan seni tari di SD
tidak berupa latihan-latihan untuk menjadikan anak-anak SD penari jaipong,
penari topeng, atau penari-penari lain yang terkenal. Walaupun ada diantara
anak-anak sd yang memiliki bakat untuk menjadi penari yang baik, tetapi itu
bukan merupakan tujuan yang utama. Bakat itu dapat dibina tersendiri.
1.
Fungsi
seni tari untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak
Purtumbuhan
adalah proses berkelanjutan yang meliputi perkembangan dari semua kecakapan dua
potensi anak Pengalaman
seni tari memberikan kesempatan bagi kelangsungan proses tersebut. Peranan seni tari dalam
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dilihat antara lain untuk
meningkatkan pertumbuhan fisik, mental dan estetik, memberi sumbangan ke arah
sadar diri, membina imajinasi kreatif dan memberi sumbangan ke arah pemecahan
masalah.
a.
Seni Tari meningkatkan pertumbuhan
fisik, mental dan estetik
Jenis
pengalaman seni untuk meningkatkan pertumbuhan fisik ditunjukkan dengan perkembangan
motorik anak dalam gerak-gerak bebas dalam menari. Kegiatan semacam ini
memberikan kesempatan fisik untuk tumbuh sempurna dan secara langsung mental
juga berkembang. Karena kegiatan-kegiatan dalam melakukan gerak-gerak tari juga
mekibatkan kesadaran estetik, maka pertumbuhan estetik juga mendapat kesempatan
untuk tumbuh. Misalnya gerak-gerak yang dilakukannya setelah anak-anak SD kelas
rendah melihat gerak-gerak binatang, contohnya kupu. Anak akan mencoba menirukan gerak
sayap kupu yang sedang bergerak terbang dengan caranya sendiri. Ada yang dengan
tangan terlentang digerakkan naik turun, ada yang ditekuk dan kemudian
digerakkkan naik turun. Berlangsungnya kegiatan ini telah melibatkan proses
mental visualisasi hasil pengamatan yang sekaligus menjadi pengalaman yang
bersifat estetik.
b.
Seni Tari memberikan
sumbangan ke arah sadar diri
Melalui
kegiatan seni tari keunikan anak akan terbina, karenanya anak dapat mengenali
dirinya sendiri dengan baik. Dengan demikian “self” anak dapat berkembang, dan
ini menyebabkan tumbuhnya inisiatif, kemampuan mengkritik, kepemimpinan dan
kreasi. Anak merasakan
keberadaanya memiliki arti. Terutama jika dia diberi peran tertentu dalam suatu
kegiatan artistik/estetik. Misal dalam diskusi kecil antar teman tentang sebuah
gerak binatang berpasangan, mereka akan aktif dan saling memberikan sumbangan
pikiran. Anak juga merasakan akibat-akibat dari perbuatannya sehingga inisiatif
untuk mencari bentuk-bentuk yang lain yang dirasakan lebih baik, akan selalu
dilakukan. Proses ini menjadi dasar untuk kemampuan mengkritik dan memimpin.
c. Seni
Tari membina imajinasi kreatif
Imajinasi kreatif itu sangat visual
bagi anak (anak usia sekolah dasar). Oleh karena itu setiap usaha pendidikan
kearah menumbuh-kembangkan imajinasi kreatif merupakan usaha yang sangat baik.
Dalam hubungan ini seni tari-drama menjadi penting, karena seni tari-drama
selalu memberikan kesempatan berimajinasi kreatif. Contohnya seorang anak SD
akan selalu berkhayal bahwa dia akan menjadi tokoh yang kuat, disegani sehingga
dalam imajinasinya dia dapat mengalahkan musuh-musuhnya dengan mudah.
Gerak-gerak dan mimik yang dilakukan sangat menggambarkan kuatnya suatu
imajinasi tertentu. Jika diberi kesempatan menirukan gerak binatang buas , dia
akan benar-benar berkhayal seandainya aku menjadi harimau. Kegiatan-kegiatan
bermain dalam aneka gerak akan membina imajinasi mereka sehingga secara
langsung akan berkembang.
d. Seni
Tari memberi sumbangan ke arah pemecahan masalahPemecahan masalah merupakan hal yang
penting dalam pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Seni tari-drama
memberi sumbangan terhadap perkembangan pemecahan masalah. Dalam aktivitas seni
tari-drama anak anak SD dapat memunculkan gagasan-gagasannya yang menjadi
benar-benar konkrit. Motivasi guru memang sangat diperlukan agar anak anak
selalu dapat menyelesaikan pesoalaan sendiri. Jika belum dapat, dianjurkan agar
diselesaikan.
e. Seni
Tari memurnikan cara berpikir, berbuat dan menilai
Melalui kegiatan seni tari,
kehidupan siswa SD dapat diperkaya melalui proses penjelajahan yang terus
menerus. Selama proses penjelajahan tersebut, dibutuhkan penyusunan pengalaman
secara kreatif dan sensitif. Jika siswa SD bermain, aktivitas mereka juga
melibatkan pikiran. Jika mereka menirukan gerak alam atau binatang, mereka juga
berpikir bahwa gerak-gerak yang dilakukan seperti apa yang mereka amati. Aktivitas ini akan
memberikan pertanyaan “apakah gerakanku” baik. Keputusan yang diberikan
tersebut akan menjadi proses menilai yang bijaksana, sehingga dapat dipastikan
mereka akan melakukan pengubahan-pengubahan untuk sesuatu yang lebih baik.
f. Seni
Tari memberikan sumbangan kepada perkembangan kepribadian
Pada dewasa ini penilaian terhadap
keberhasilan pendidikan dilihat pada ada tidaknya perkembangan kepribadian.
Karena kepribadian dipandang penting dalam suatu kehidupan. Ekspresi bebas
dalam masyarakat yang merupakan penyesuaian emosional itu pada akhirnya
mematangkan kepribadian. Usaha-usaha mematangkan kepribadian dalam seni
tari-drama dapat dilakukan guru dengan cara membantu penyesuaian rasa
emosionalnya membantu menghilangkan perasaan terikat, membantu
menghilangkan perasaaan takut, membantu
menekan kekecewaan, memberikan kepercayaan serta mendorong anak agar selalu
berbuat positif. Hal-hal tersebut dapat dilakukan lewat semua kegiatan
pembelajaran senitari-drama. Sebagai contoh ada siswa SD yang takut jika
melakukan gerak. Hal ini perlu disiasati guru, agar siswa tersebut tidak
menjadi lebih takut. Misalnya akibat diminta memperagakan gerak tari didepan
kelas. Tentu diperlukan siasat-siasat tertentu untuk mengatasi hal itu.
Misalnya memperagakan gerak dengan temannya terlebih dahulu. Dalam
perkembangannya dapat diungkap di sini bahwa kegiatan seni tari-drama yang
dapat mengobati kekcewaan, menghilangkan
rasa takut tersebut, akan dapat berfungsi sebagai sarana penyembuhan atau
terapi. Pada perkembangan berikutnya
siswa kemudian dapat menyesuaikan diri, dengan kepribadian yang makin
matang.
2.
Seni Tari membina perkembangan estetik
Perkembangan estetik diperlukan bagi
pendewasaan secara utuh terhadap pribadi siswa SD. Perkembangan estetik ini
dapat dibina
melalui kegiatan seni tari yang berupa penghayatan, apresiasi, ekspresi dan
kreasi.
Melalui seni tari pancaindra anak akan
terlatih, penghayatan menjadi kuat dan keputusan visual akan berkembang menjadi
pekas kritis. “melihat” bukan merupakan fungsi mata semata, tetapi melibatkan
seluruh indra ditambah dengan visi batin. Demikian pula ketika mendengar, bersuara
ataupun bergerak. Cara melatih panca indra dan seluruh anggota tubuh harus
melalui proses kegiatan tanpa paksaan , dengan memperhitungkan tiga faktor
berikut ini.
a.
Harus mengembangkan konsep-konsep baru
b.
Harus menciptakan situasi yang dapat memberikan dorongan
untuk memacu kegiatan dengan penuh ketelitian
c.
Harus menjadi kesempatan belajar menilai terhadap apa yang
dilakukan.
Seni
tari adalah proses mewujudkan perasaan dengan melibatkan kesadaran estetik dan
keputusan kritis. Orang yang telah berkembang perasaan estetiknya akan sanggup
mengapresiasi kualitas seni dan pengalaman sehari-hari. Cara mengembangkan
apresiasi dalam bentuk melihat menurut pendidikan seni modern, dianggap belum
sempurna, sehingga harus dilengkapi dengan terlibatnya keputusan terhadap apa
yang dilihatnya. Untuk itu perlu diberikan kesempatan untuk membahas,
mengkritik, mendiskusikan, dan menilai response seni dan lain-lain.
Ekspresi
berkedudukan vital dalam pendidikan seni tari-drama, karena ia memberikan
kesempatan berkembangnya partisipasi individu didalam membentuk pandangan dan
sikap sosial. Seni tari-drama memberi dorongan terhadap kelangsungan ekspresi
anak-anak karena setiap kegiatan seni selalu menyajikan kesempatan bagi anak
didik untuk mempertahankan kebebasan berekspresi.
Daya kreatif tetap terpendam didalam
diri tiap anak kalau tidak ditolong pemunculannya. Daya kreatif berbeda dengan
bakat dalam seni. Seni disajikan bagi semua anak. Baik yang mempunyai bakat
maupun tidak. Tujuan pendidikan seni tari-drama di SD bukan untuk mengembangkan
bakat seni tari melainkan untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki
anak.
3. Seni Tari
membantu menyempurnakan kehidupan.
Unsur
kehidupan yang mendorong ekspresi akan mendatangkan pengetahuan bagi anak
didik. Sebaliknya, keinginan anak untuk mengetahui kehidupan, mengimajinasikan
kehidupan, akan menyempurnakan kehidupan anak. Oleh karena itulah seni
tari-drama dapat memberikan bantuan menyempurnakan kehidupan anak didik yang
antara lain ditunjukkan dengan kehidupan yang kreatif dan kehidupan sosial yang
baik. Karena pada dasarnya seni tari drama dapat memberikan kebebasan
berimajinasi dan berkreasi, maka secara langsung seni tari-drama menjadi
sesuatu yang menarik perhatian anak-anak SD. Kondisi ini sangat menguntungkan bila
digunakan untuk mendorong minat agar anak merasa butuh berekspresi dan
berkreasi melalui kegiatan-kegiatan eksplorasi maupun eksperimentasi gerak.
Pada saatnya kondisi ini akan menjadikan pengalaman anak semakin lengkap.
Ekspresi
seni tari dapat berlangsung dalam kegiatan individual maupun kegiatan kelompok.
Dalam kegiatan kelompok, siswa SD belajar membagi pengalamannya yaitu
pengalaman dalam hal bahan, alat-alat dan dalam hal menghargai kemampuan orang
lain. ini berarti kebiasaan-kebiasaan sosial dikembangkan secara baik, seperti
kerjasama, tanggung jawab, percaya diri sendiri dan inisiatif. Untuk maksud itu
pendidikan seni tari-drama perlu direncanakan dalam kegiatan-kegiatan yang
meliputi kehidupan di rumah dan di masyarakat.
Kegiatan
seni yang mengembangkan pengalaman individual dan sosial akan menjadikan
anak-anak lebih sadar terhadap efisiensi secara ekonomis dalam mesyarakat.
Sebab secara individual anak belajar mengenal perbedaan antara ketrampilan yang
baik dan yang jelek, menemukan benda-benda yang berwajah menarik dan tidak
menarik. Secara sosial, anak dapat mengembangkan pilihan dan pendapatnya kepada
masyarakat. Bagi anak yang berbakat, kegiatan seni memberikan kesempatan untuk
berlatih dalam seni tari, disamping kegiatan yang ditentukan oleh jadwal
sekolah. Anak diberi kesempatan menggunakan waktu senggangnya untuk berlatih
seni tari secara serius.
DAFTAR RUJUKAN
Purwatiningsih
& Harini, Ninik. 1999. Pendidikan
Seni Tari-Drama.Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
No comments:
Post a Comment